Wednesday, July 1, 2009

Telaga Senja (68)

There's something in your eyes/that's far too revealing/Why must it be like this love without feelin'/Something's wrong with you I know/I see it in your eyes/Believe me when I say/It's gonna be okay

I told you from the start I/won't be demanding/I won't be demanding/If you have a change your heart/I'll be understanding/I'll be understanding/When love becomes a broken heart/and dreams begin to die/Believe me when I say/We'll work it out some way

(*)
I'll never try to hold you back/I wouldn't try controlling you/If it's what you want/It's what I want/I want what's best for you/And if there's something else/that you're looking for/I'll be the first to help you try/Believe me when I say/It's hard to say goodbye

We've lost that loving touch we/used to feel so much//I try to hide the truth that's in my eyes/The love without feeling/But when I feel we're not in love, I know I'm losing you/Believe me when I say/We'll work it out some way

(*)
If it's what you want/It's what I want/I want what's best for you/I'll never try to hold you back/I wouldn't try controlling you/If it's what you want/It's what I want/ I want what's best for you/And if there's something else/that you're looking for I'll be the first to help you try/Believe me when I say/It's hard to say goodbye

I'll never try to hold you back/I wouldn't try controlling you/If it's what you want It's what I want/I want what's best for you/And if there's something else/that you're looking for/ I'll be the first to help you try
=====================
“ Mendegar nama tanpa sosok sajapun abang marah dan muak,? Lalu aku tak berhak mencurigai ketika sosok perempuan ada bersamamu? Abang! Mestinya mengerti. Kenapa aku cemburu, bukankah itu tandanya aku masih menaruh harapan pada abang? Bukankah juga harapan itu yang selalu tunggu dariku, hingga kini,?”
======================
“ Ya. Itu sebabnya aku selalu menghubungimu. Magda, beberapa bulan lalu telah sepakat untuk menata ulang hubungan kita yang pernah terputus? Apa makna pemberian kalung di bandara Polonia, disaksikan Rina, ketika aku hendak kembali ke Jakarta?”

“ Ketika itu abang terus berusaha meyakiniku, bahwa abang masih menyangiku seperti dulu, dan abang mengaku belum mempunyai teman perempuan. Saat itu aku mempercayainya, meskipun kadangkala aku menaruh rasa was-was kalau abang akan meninggalkanku lagi.”
“ Magda, hingga sekarangpun aku belum mempunyai sahabat khusus melebihi dari dirimu."
“ Zung, kekhawatiranku hampir kenyataan, kesetiaan yang selalu abang janjikan semakin pudar seiring perjalanan waktu.”

“ Magda, seandainya burung-burung diudara itu dapat beribicara, dia akan menuturkan padamu betapa aku sangat menyangi dan mencintaimu sama seperti sediakala.”
“ Bang, aku yakin, burung-burung itupun tak akan mau bertutur berita yang dibungkus dengan kepalsuan.!?"

“ Magda tega menuduh cintaku dibungkus kepalsuan.!? Baiklah Magda. Aku sudah lelah. Aku telah menumpahkan seluruh isi hatiku tetapi tetap kamu masih mencurigaiku bahkan menudingku merajut kasih palsu. Bila malam ini kita akan mengakhiri persahabatan dan membunuh harapanku, tidak ada lagi yang perlu kita sesali. Kamu telah mengubur harapan itu di lembah kematian.
Magda, aku akan menerimanya meski dalam ketersiksaan. Biarlah semuanya harapan itu hanya sebatas impian dalam mimpi. If you have a change of heart I'll be understanding. When love becomes a broken heart and dreams begin to die, believe me when I say , We'll work it out some way .

Ingatlah Magda, ini bukan kehendakku tetapi kamu yang mengakhiri. Magda!, engkau telah merajamku di tepian telaga senja, manakala aku memeluk rindu dan harap. Ternyata semua harapanku akan berakhir diujung duka, semoga kamu puas Magda.....”
Bangggg...jangan katakan aku yang mengakhiri!” teriaknya. Suaranya sangat kencang, mengagetkanku. “ Abang penuh kepura-puraan. Abang kini tak sendiri lagi.” lanjutnya masih dengan suara marah, kemudian tangisnya meledak diujung telepon. Aku membiarkannya sejenak meratap sambil memanggil namaku.

" Magda! Aku tidak berpura-pura dan belum seorang perempuan dapat menggantikanmu, aku sudah berulangkali mengatakan itu, tetapi kamu tidak percaya." ujarku pelan. Hatiku luluh mendengar tangisannya diujung telepon, aku berusaha membujuk agar menghentikan tangisannya, namun dia tetap meratap berkata lirih yang tak jelas kudengar, perlahan kututupkan telepon. Persoalan tak ada habisnya, pikirku dalam hati sambil menghempaskan tubuh diatas tempa tidur. Magda semakin tak jelas, mencurigaiku tetapi apakah dia masih merindukanku (?). Kenapa dia harus menangis ketika benang itu tidak lagi berbentuk dalam rajutan.

Belakangan ini Magda semakin berani mengatakan isi hatinya secara terbuka, bahkan sering memojokkanku. Namun bagiku masih ada sesuatu yang belum dapat kumengerti tentang kerisauannya atas hubunganku dengan Laura. Padahal selama lima tahun aku berteman dengan dirinya, dulu, tidak pernah sekalipun mengkhianatinya.

Dalam bilangan menit, setelah aku memutuskan pembicaraan, dering telepon memecahkan kebisuan malam. Suara Rina terdengar diujung telepon.
” Mas, ada apa lagi mas dengan mbak Magda.?”
“ Rina, aku lelah. Biarkanlah semua berjalan sebagaimana adanya. Aku mau tidur Rin.”
“ Mas, tunggu dulu! Aku hanya mau beicara sebentar. Mas, aku belum pernah mendengar tangis mbak Magda seperti itu. Ada apa?” tanyanya lembut.

“ Rina aku juga telah mendengar tangisannya dan mungkin ini kali terakhir mendengar suara dan ratapannya.”
“ Mas, nggak ! Aku nggak sudi, hubungan kalian berakhir malam ini. Mas nggak punya perasaan, hanya mau menang sendiri,” protes Rina.
“ Rina juga ikut-ikutan membela Magda tanpa tahu sebabnya.”
“ Aku mendengar semua percakapan mas dengan mbak Magda. Wajar dong dia mencurigai hubunganmu dengan Laura. Konon, mas dulu memutuskan hubungan dengan Magda hanya karena dia duduk berdampingan dengan Albert, padahal itu karena keterpaksaan. Magda wajar curiga setelah mas sendiri berpergian dengan Laura kemana-mana,” cecarnya.

“ Tetapi aku telah memberitahukan sebelumnya. Magda juga mengijinkan aku pergi bersama Laura. “
“ Emang mbak Magda malaikat, nggak punya rasa cemburu ? Mas, sudah pacaran lima tahun, kok masih belum tahu perasaannya. Keterlaluan!”
“ Mestinya Magda mengatakan secara jujur, jangan mengatakan “ya’ tetapi dalam hatinya mengatakan “tidak”.

“ Katanya mas berteman dengan segudang perempuan, tetapi mas masih buta hati, norak.!”
“ Terserah Rina mau bilang apalah. Aku sudah muak.!”
Masssss! aku juga muak melihat tingkahmu tahu!? teriaknya. “ Mas, tolong jangan siksa lagi dia. Magda cukup menderita selama ini sejak mas berteman dengan Laura. Mas, hidup jangan terlalu sombong, masih ada hari esok,” ujarnya , tangisnyapun meledak. (Bersambung)

Los Angeles, June 2009


Tan Zung

Magdalena & Dosenku “Pacarku “: http://tanzung.blogspot.com/