Saturday, April 11, 2009

Telaga Senja (9)



http://www.youtube.com/watch?v=P74v-5VfjpM

Oooh oooh ........Hmmmmh
(Verse)
It's been the longest winter without you /I didn't know where to turn to /See somehow i can't forget you /After all that we've been through

Going /Coming /Thought i heard a knock(Whose there, Noone?) /Thinking that (I deserve it)
Now i have realised /that i really didn't knooOooOw

If you didn't notice You mean everything (quickly I'm learning) /To love again (all i know is)
I'm be oooOook
(Chorus)
Thought i couldn't live without you /It's going to hurt when it heals too /Oh yeaah (It'll All get Better In Time) /Even though i really love you /I'm gonna smile because i deserve too /Oooh(It'll all get better in time)

(Verse)
I could of turned on the TV /Without something that would remind me /Was it all that easy? /To just put us out your feeling

If i'm dreamin /Don't want to let it (hurt my feelings) /But that's the past (i believe it) /And i know that, time will heal it

If you didn't notice /Well you mean everything (quickly i'm learning) /Oooh turn up again (All i know is) /I'm be ok
(Back to Chorus)

Since there's no more you and me (No more you and me) /This time i let you go so i can be free
And Live my life how it should be(No No No No No No) /No matter how hard it is /I will be fine without you /Yes i Will
(Chorus)
...............

MULUT Rina berdecak kagum melihat keindahan warna warni bunga yang tertata rapi dalam pajangan. Tampak Rina berbicara serius dengan pemilik toko didekat sejumlah kembang yang kuncupnya mulai merekah. Aku mendekati penjaga toko lainnya dan menyuruhnya untuk mengangkat kembang-kembang yang menurutku Rina senangi.

Rina heran ketika aku meminta kunci mobilnya. “ Mas mau kemana, sabaran dong,” ujarnya kesal.
“ Dompetku ketinggalan dalam mobil,” ujarku.
***
Aku membayar sejumlah kembang, sementara karyawan toko memasukkannya ke mobil. Rina tertegun, kedua tangannya menutup mulutnya menahan teriak rasa senangnya melihat sejumlah kembang dimasukkan ke dalam mobil.

“ Mas, kembangnya mau dibawa kemana? Untuk siapa?”
“ Persiapan, kalau aku nanti jadi beli perumnas,” ujarku ketawa.
“ Halah mas ngeledek iya. Aku serius, uang yang di tipu Ria itu dapat membayar uang muka perumnas.”
“ Iya, siapa tahu nanti aku ketemu Ria dan dia mau mengembalikan uang itu. "

“ Nggak usah mengharap, jangan mimpi ketemu dengannya,” ujarnya
“ Kalau nggak dapat ketemu langsung, syukur ketemu dalam mimpi. Bukankah juga hidup ini bagai mimpi!? Akupun tak menduga kalau ketemu perempuan seperti Ria penipu dan Rina yang baik ? Aku juga seorang jutawan tanpa pekerjaan, meski hanya sekejap.!”

“Maksud mas?”
“Seandainya Ria tidak menipuku aku akan jadi pemuda jutawan tanpa pekerjaan.? Bukankah itu bagai mimpi?”
***
“ Rina masih punya waktu sebentar, kita ke coffe shop’?”
“ Mau, tapi jangan ke situ,” ujarnya menunjuk Hotel disebelah casino.
“ Ayolah, disana tempatnya teduh dan romantis sambil mendengar alunan musik,” bujukku.

Aku memilih duduk disudut ruangan menghadap tangga eskalator, mengharap mataku dapat melihat Ria, barangkali dia menginap di hotel. Sementara kami menikmati makanan kecil diiringi musik romantis, Rina menanyakan kejadian malam ketika aku mabuk berat.
“ Kok Rina tahu aku teler.?”
“ Kemarin Sonya mampir kerumah, dia melihatku dan adikku murung karena terus diomelin. Papi dan mami marah-marah karena mas nggak pulang. Orangtuaku khawatir keselamatanmu, karena mas belum tahu banyak tentang Jakarta.

“ Sonya tinggal dimana.?”
“ Dia tinggal dipojok jalan itu. Sonya yang memberitahu kalau dia ketemu mas di bar dan teler hingga menjelang pagi. Dia juga cerita, kalau mas telephon pacar dan marah-marah.”
“ Dari siapa Sonya tahu aku tinggal disini?”
“ Mas setiap hari lewat depan rumahnya. Nama pacarnya Magda iya?” tanya Rina.

“ Ya. Kami memang pernah pacaran selama lima tahun, tetapi akhirnya putus.!”
“ Mas, aku heran. Pacaran selama lima tahun kemudian putus, tetapi kok masih berhubungan dan marah-marahan, piye toh mas.!”
“ Rina tahu aku dan Magda marah-marahan.?”
“ Aku tahu dari Sonya.”

“ Rina, aku juga bingung atas hubungan kami. Putus tetapi masih seperti pacaran, dia dan aku masih punya rasa cemburu. Magda juga sering merajuk manakala aku tak memperdulikannya. Sebenarnya, dari segi adat , aku dan dia tidak dapat menikah karena kami mempunyai hubungan kekerabatan dari pihak ibu. Aku dan Magda kakak adik. Tetapi kami mengetahuinya setelah setelah cinta telah mengisi sudut-sudut hati kami.”
“ Jadi mas putus dengannya karena adat itu.?” tanyanya serius.
“ Bukan.Tanpa sepengetahuan dia, papinya telah menjodohkannya dengan lelaki lain.”
“ Hahh..!? Heran, jaman sekarang masih ada orangtua seortodok itu. Aku juga korban orangtua pacarku; satu suku dengan mas”(Bersambung)
Los Angeles. April 2009

Tan Zung
Magdalena & Dosenku “Pacarku “: http://tanzung.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment